PPKn

Pertanyaan

Tolong dong kasih contoh drama tentang demokrasi

1 Jawaban

  • Tokoh :
    1. Muhamad Andika R.R sebagai Kepala Desa (KD)
    2. Fian Dwi Rahayu sebagai Ani (I1)
    3. Kharisma Rafi W. sebagai Joko (I2)
    4. Fitra Amaldi sebagai Bu Wati (WK)
    5. Aida Saefa F. sebagai Mbah Putri (MP)

    [Babak 1]
    Di suatu pagi yang cerah, dua orang kakak adik sedang berjalan-jalan mengelilingi kampung. Mereka adalah insinyur yang sedang pulang ke kampungnya. (Suara ayam berkokok, suasana pagi). Kampung ini adalah kampung terpencil yang dibatasi sungai besar dengan kampung lain. Satu-satunya akses untuk menyeberangi sungai itu adalah jembatan. Dan jembatan di kampung hanya ada satu.
    I1 : “Capek ya kak.”(Sambil duduk-duduk)
    I2 : “Iya.”(Kipas-kipas kepanasan)
    I1 : “Kak, kita ke jembatan yuk. Aku pengen lihat kondisinya sekarang. (Merentangkan tangan dan berolahraga)
    I2 : “Ayo, dik. Kakak juga penasaran. Apa masih sebaik dulu? Kalau dipikir-pikir sudah lama sekali ya kita tidak pulang.”(Berjalan mengikuti adiknya yang sudah jalan dulu.)
    I1 : “Iya, eh itu jembatannya kak.”(menunjuk dan berlari mendekati jembatan). Wah ternyata buruk sekali kak. Tadi malam waktu kita lewat kelihatan baik-baik saja. Tidak disangka ternyata udah kayak gini.”
    I2 : “Iya benar dik. Konstruksinya sudah mau roboh. Ini harus segera diperbaiki.”
    I1 : “Roboh kak? Terus gimana, apa kita mengajukan surat kepada pemerintah untuk perbaikan.”
    I2 : “Tidak dik, itu terlalu memakan waktu. Setelah surat terkirim, proses penerimaan keluhan kita akan memakan banyak waktu. Kita harus bicara dengan kepala desa. Kita harus memperbaiki ini dengan warga kampung. Biar nanti kakak yang memimpin.”
    I1 : “Ayo kak, kita temui pak kepala desa.”
    Sesampainya di rumah pak kepala desa.
    I2 : (Mengetuk pintu)
    I1 : ”Assalamualaikum Pak.”
    KD : (Membuka pintu) “Wa’alaikumsalam. Eh kalian silakan masuk. Pagi-pagi sudah kesini. Ada apa ini? (Wajah tersenyum ramah).”
    I2 : “Begini pak ada yang hendak kami sampaikan mengenai kampung kita.”
    (Salah kampung lewat satu warga)
    KD : “Bu Wati (Berteriak memanggil) Bisa kemari sebentar. Ada yang hendak disampaikan nak Joko dan nak Ani tentang kampung kita.”
    WK : (Berlari mendekat)”Eh? Saya Pak? Baik Pak.”
    KD : “Ayo ayo semuanya silakan masuk. (tangannya mempersilakan).”
    I1,I2,WK : (Satu persatu masuk rumah pak kades, lalu duduk. Ani di sebelah Joko, lalu Bu Wati dan di sebrang Ani dan Joko Pak Kepala Desa.)
    KD : “Kapan kalian pulang?”
    I1 : “Tadi malam pak.”
    KD : “Bagaimana sekolah kalian? Berjalan dengan baik kan?”
    I2 : “Alhamdulillah pak. (Tangannya menggaruk belakang kepala yang tidak gatal.)
    WK : “Bisa langsung dimulai pak, dik. Saya ada keperluan mendadak.” (Tidak sabar)
    KD : “Sabar Bu. Apa yang hendak kalian sampaikan nak Joko, nak Ani”
    I2 : “Begini Pak, ini mengenai jembatan di kampung kita Pak.”
    WK : “Jembatan?”
    I1 : (Menoleh ke Bu Wati tersenyum mengangguk)”Iya Bu.”
    KD : “Ada apa dengan jembatannya?”
    I1 : “Konstruksinya sudah rusak pak”
    I2 : “Iya Pak. Kalau tidak diperbaiki segera bisa roboh.”
    WK : “Jangan mengada-ada kalian. Semua baik-baik saja.(Berteriak marah)”
    KD : “Tunggu sebentar. Kita dengar dulu penjelasan dari nak Joko dan nak Ani”
    WK : (Diam mengalah)
    I2 : “Kami tidak bohong Pak, Bu. Baru saja kami melihat kondisinya, dan itu sudah benar-benar parah. Harus segera diperbaiki Pak.” (Menggebu-gebu)
    KD : “Apakah ada saran nak?”
    I2 : “Kita harus bertindak sendiri pak. Kita tidak bisa hanya mengandalkan bantuan pemerintah yang tidak tahu kapan. Nanti jembatannya sudah roboh sebelum sempat diperbaiki.”
    KD : “Untuk tenaga kita ada. Tapi untuk dana kita mungkin kekurangan nak.”
    I1 : “Bagaimana dengan kas desa pak atau bisa iuran warga.”
    WK : “Enak saja, kalian pasti hanya mengada-ada. Kalian pasti memanfaatkan kondisi ini untuk korupsi. Kalian kan dari luar sana. Tempatnya koruptor. Lagipula kami tid

Pertanyaan Lainnya