contohkan teks negoisasi pemecahan konflik antara pedagang dan pengelola pasar ?

PEDAGANG VS PENGELOLA PASAR

Suatu hari di Pasar Ngronggot terdapat petugas pasar yang sedang berkeliling, kemudian petugas pasar itu memberi pengumuman kepada para pedagang.

Pak to : “Diberitahukan kepada seluruh pedagang pasar, bahwa minggu depan pasar ini akan dibongkar.”

Bu kibtiyah : “Kenapa begitu Pak? Saya sudah lama berjualan di sini.”

Pak to : “Letak pasar ini di pinggir jalan, ini tentu mengganggu lalu lintas.”

Bu kibtiyah : Walaupun begitu kami tetap harus berjualan Pak, ini adalah sumber pendapatan kami.”

Pak to : “Pokoknya lusa pasar ini harus kosong dan semua penjual harus pergi. Kalau tidak akan diadakan penggusuran paksa.”

Bu kibtiyah : “Tidak bisa Pak! Pokoknya kami akan tetap di sini apapun yang terjadi.”

Pak to : “Kalau Ibu dan pedagang lain tetap di sini berarti Ibu mengabaikan keselamatan pengguna jalan?”

Bu kibtiyah : “Baiklah saya mengerti, kami bersedia pindah jika Pemda sudah menyiapkan tempat baru untuk kami berjualan kembali serta memberi modal satu juta rupiah untuk setiap pedagang.”

Pak to : “Kalau masalah tempat dagang baru akan saya usulkan tapi mengenai modal, bukan tanggung jawab Pemda karena di sini tidak terjadi kerusakan akibat kebijakan Pemda.”

Bu kibtiyah : “Tempat yang baru belum tentu strategis kami juga pasti kehilangan pelanggan. Jadi kami butuh modal lebih banyak.”

Pak to : “Itu bukan termasuk kebijakan Pemda, mengenai tempat usaha yang baru kami akan upayakan mencari tempat yang strategis, tapi mengenai modal kami tidak bisa upayakan. Bagaimana?”

Bu kibtiyah : “Baiklah kami bersedia pindah tapi Bapak upayakan untuk mencari tempat yang strategis.”

Pak to : “Oke akan saya upayakan.”