1. Pada suatu hari Amir mengemudikan mobil sedan di jalan raya dengan kelajuan 30 km/jam. Tiba-tiba mobil Amir ditabrak dari belakang oleh mobil sejenis yang di
Fisika
mpbagas
Pertanyaan
1. Pada suatu hari Amir mengemudikan mobil sedan di jalan raya dengan kelajuan 30 km/jam. Tiba-tiba mobil Amir ditabrak dari belakang oleh mobil sejenis yang dikemudikan oleh Bentar dengan kelajuan 50 km/jam. Ketika peristiwa tersebut berlangsung. Kepala Amir (korban) tampak terlempar kebelakang dan hal ini menyebabkan leher Amir terkilir. Berdasarkan ilustrasi tersebut jelaskan mengapa kepala Amir tampak terlempar ke belakang dalam situasi tersebut.
2. Ketika seorang perenang melakukan fase Turning (terbalik), seorang perenang menendang (mendorong dengan kaki) dinding kolam dengan keras agar dapat meluncur dengan cepat. Jelaskan, mengapa semakin keras perenang menendang dinding kolam, semakin cepat perenang tersebut meluncur.
2. Ketika seorang perenang melakukan fase Turning (terbalik), seorang perenang menendang (mendorong dengan kaki) dinding kolam dengan keras agar dapat meluncur dengan cepat. Jelaskan, mengapa semakin keras perenang menendang dinding kolam, semakin cepat perenang tersebut meluncur.
1 Jawaban
-
1. Jawaban Matrixisme
1. Kepala Amir tampak terlempar ke belakang karena hal tsb sesuai dg hukum pertama Newton: bahwa semua benda akan tetap dalam keadaannya (diam atau kecepatan konstan) kecuali ada gaya lain yg bekerja pd benda tsb. Dlm kasus ini, kepala Amir bergerak dg kelajuan 30 km/jam. Namun karena ditabrak dr belakang dg kecepatn lbh tinggi (yakni 50 km/jam), maka badan Amir yg lengket dg jok mobil terdorong lbh cepat ke depan. Namun kepala Amir tetap dlm kecepatn 30 km/jam. Sehingga, kecepatan gerak kepala Amir lbh lambat dr kecepatn tubuhnya. Hal tsb mngakibatkn kepala Amir seolah-olah tertinggal di belakang dg tubuhnya. Peristiwa tertinggalnya kepala Amir dari tubuhnya, membuat kepala Amir tampak terlempar ke belakang.
2. Semakin keras tendangan kaki perenang ke dinding kolam, akan semakin cpt perenang tsb meluncur. Hal tsb sesuai dg hukum ketiga Newton, yakni hukum aksi-reaksi: semakin besar gaya (aksi) yg diberikn pd suatu benda, maka smakin bsr pula gaya (reaksi) yg akan dberikn oleh benda tsb. Dlm hal ini, smakin keras perenang menendang dinding kolam, semakin besar gaya reaksi yg diperoleh kaki perenang tsb, sehingga smakin cpt perenang tsb meluncur.
Kedua hukum diatas (hukum kelembaman pd soal nmr 1 dan hukum aksi reaksi pd soal nmr 2) dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, yg dterbitkn prtama kali pada 5 Juli 1687.