Makna Dari cerita al-Quran pemimpinku
Bahasa lain
safirachairani
Pertanyaan
Makna Dari cerita al-Quran pemimpinku
2 Jawaban
-
1. Jawaban srinuryani13
yaitu Al-Quran sbgai pdman hdup bg umat muslim. -
2. Jawaban offaliha
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup seluruh manusia untuk mengarahkan jalan baik yang diridloi oleh Alloh SWT, Al-Qur'an terjaga akan keasliannya sehingga dari zaman dahulu kala sampai skarang ini tetap asli tidak ada yang mengubah 1 kata pun dalam Al-qur'an oleh manusia.
Al-Qur'an diturunkan oleh Alloh dengan perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw.
Al-Qur'an diturunkan dalam waktu 23 tahun.
Al-Qur'an terdiri dari :
114 surat.
30 juz
6666 ayat
jumlah lafal Alloh dlm Al-Qur'an ada lebih dari 2679
jumlah huruf dlm Al-Qur'an ada 325.345 huruf
jumlah kalimatnya ada 74437 kalimat
dari keseluruhan isi Al-Qur’an itu, pada dasarnya mengandung pesan-pesan sebagai berikut : (1) masalah tauhid, termasuk didalamnya masalah kepercayaan terhadap yang gaib; (2) masalah ibadah, yaitu kegiatan-kegiatan dan perbuatan-perbuatan yang mewujudkan dan menghidupkan didalam hati dan jiwa; (3) masalah janji dan ancaman, yaitu janji dengan balasan baik bagi mereka yang berbuat baik dan ancaman atau siksaan bagi mereka yang berbuat jahat, janji akan memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, janji dan ancaman di akhirat berupa surga dan neraka; (4) jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, berupa ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang hendaknya dipenuhi agar dapat mencapai keridhoan Allah; (5) riwayat dan cerita, yaitu sejarah orang-orang yang terdahulu baik sejarah bangsa-bangsa, tokoh-tokoh, maupun Nabi dan Rasul-rasul Allah. selanjutnya abdul wahab khalaf (seingat saya pengarang tarikh tasri’) lebih memerinci pokok-pokok kandungan (Pesan-pesan) Al-Qur’an kedalam 3 kategori, yaitu: a. masalah kepercayaan (i’tiqadiyah). yang berhubungan dengan rukun iman kepada Allah, malaikat, kitabullah, rasulullah, hari kebangkitan, dan takdir. b. masalah etika (khuluqiyah), berkaitan dengan hal-hal yang dijadikan perhatian bagi seseorang untuk berbuat keutamaan dan meninggalkan kehinaan. c. masalah perbuatan dan ucapan (‘amaliyah), terbagi kedalam 2 macam: (1) masalah ibadah, berkaitan dengan rukun islam, nazar, sumpah dan ibadah-ibadah lain yang mengatur antara hubungan manusia dan Allah SWT; (2) masalah mu’ammalah, seperti seperti akad, pembelanjaan, hukum, jinayat dan sebagainya yang mengatur hubungan manusia demngan manusia lain, baik perseorangan maupun kelompok. masalah muammalah ini berkembang menjadi 7 bagian, yaitu: (a) maslah individu (ahwal al-syahsiyah), misalnya : maslah keluarga, hubungan suami istri, sanak kerabat, dan pengaturan rumah tangga, yang di dalam al-Qur’an sebanyak kurang lebih 7 ayat; (b) masalah perdata (madaniyah), yaitu berkaitan dengan hubungan perseorangan dengan masyarakat, misalnya : jual beli, sewa menyewa, gadai dan sebagainya yang berhubungan dengan hasil kekayaan, sebanyak 70 ayat; (c) maslah pidana (jinayah), yang berhubungan dengan perlindungan hak-hak manusia, sebanyak 30 ayat; (d) maslah perundang-undangan (dustiriyah), hubungan antar hukum dan pokok-pokoknya, seperti hubungan dengan hakim dengan terdakwa, hak-hak perseorangan, dan hak-hak masyarakat, sebanyak 10 ayat; (e) maslah hukum acara (mu’rafat), yaitu yang berkaitan dengan hubungan negara islam dengan negara-negara non islam, tatacara pergaulan dengan selain muslim di dalam negara islam. baik dalam keadaan perang maupun damai, sebanyak sekitar 25 ayat; (g) maslah ekonomi dan keuangan (iqtishodiyah dan maliyah), yaitu berjkaitan dengan hak si miskin pada harta orang kaya, sumber air, minyak, bank, hubungan antar negara, dan rakyatnya, sebanyak kurang lebih 10 ayat.sumber