jelaskan kisah la makkaraka
Sejarah
Srisafriana1
Pertanyaan
jelaskan kisah la makkaraka
2 Jawaban
-
1. Jawaban davidsianipar
Dalam rangka mengatur kehidupan sosial masyarakat, LA MAKKARAKA Addaowang Sidenreng III, bermufakat dengan pemangku adat (Pabbicara, Arung Lili, Matowa) dan masyarakat untuk menetapkan suatu kebijakan umum pemerintahan yang dalam lontara' disebut "ADE' PURONRONA SIDENRENG", terdiri dari 5 (lima) pasal, yaitu:
1. Ade' Mappuronro. Yang diartikan sebagai adat yang tidak dapat berubah dan diubah selamanya dan tetap utuh hingga akhir zaman.2. Wari Rialitutui, yaitu kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dipelihara.3. Janci Riapesseri, artinya janji harus dipegang teguh dan tidak di-ingkari.4. Rapang Ripasanre'. Yaitu kepatuhan Raja, pemangku adat, dan masyarakat terhadap aturan yang telah disepakati bersama.5. Agama Ritarenre Maberre. Yaitu agama harus di-agungkan selain Ade' Mappuronrona Sidenreng.LA MAKKARAKA juga menetapkan aturan-aturan yang harus ditaati, yang disebut "Taro Bicarana Sidenreng" yang merupakan ketentuan pelaksanaan Ade' Mappuronna Sidenreng, yaitu:
1. Maluka Taro Ade', Temmaluka Taro Anang, yakni keputusan adat bisa berubah, tetapi keputusan keluarga tidak dapat dirubah.2. Maluka Taro Anang, Temmaluka Taro Maranang, yaitu keputusan keluarga bisa berubah, tetapi kesepakatan masyarakat tidak dapat diubah.
Setelah ditetapkan-nya kebijakan pokok aturan hukum tersebut, maka Raja, Pemangku Adat dan Masyarakat membuat perjanjian atau ikrar, yang dalam bahasa lontara disebut "Assijanciangenna Arungnge Sibawa Ade'E Nenniya PabbanuaE". Adapun ikrar tersebut diucapkan pada saat penobatan LA MAKKARAKA sebagai Addaowang Sidenreng III, sbb: -
2. Jawaban muhammadfadhel94
Dalam rangka mengatur kehidupan sosial masyarakat, LA MAKKARAKA Addaowang Sidenreng III, bermufakat dengan pemangku adat (Pabbicara, Arung Lili, Matowa) dan masyarakat untuk menetapkan suatu kebijakan umum pemerintahan yang dalam lontara' disebut "ADE' PURONRONA SIDENRENG", terdiri dari 5 (lima) pasal, yaitu:
1. Ade' Mappuronro. Yang diartikan sebagai adat yang tidak dapat berubah dan diubah selamanya dan tetap utuh hingga akhir zaman.2. Wari Rialitutui, yaitu kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dipelihara.3. Janci Riapesseri, artinya janji harus dipegang teguh dan tidak di-ingkari.4. Rapang Ripasanre'. Yaitu kepatuhan Raja, pemangku adat, dan masyarakat terhadap aturan yang telah disepakati bersama.5. Agama Ritarenre Maberre. Yaitu agama harus di-agungkan selain Ade' Mappuronrona Sidenreng.LA MAKKARAKA juga menetapkan aturan-aturan yang harus ditaati, yang disebut "Taro Bicarana Sidenreng" yang merupakan ketentuan pelaksanaan Ade' Mappuronna Sidenreng, yaitu:
1. Maluka Taro Ade', Temmaluka Taro Anang, yakni keputusan adat bisa berubah, tetapi keputusan keluarga tidak dapat dirubah.2. Maluka Taro Anang, Temmaluka Taro Maranang, yaitu keputusan keluarga bisa berubah, tetapi kesepakatan masyarakat tidak dapat diubah.
Setelah ditetapkan-nya kebijakan pokok aturan hukum tersebut, maka Raja, Pemangku Adat dan Masyarakat membuat perjanjian atau ikrar, yang dalam bahasa lontara disebut "Assijanciangenna Arungnge Sibawa Ade'E Nenniya PabbanuaE". Adapun ikrar tersebut diucapkan pada saat penobatan LA MAKKARAKA sebagai Addaowang Sidenreng III, sbb: